Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kitab Al-Kematian Fil Fikril Islami (Pdf Drive) - Sifat Umum Wacana Maut

 yang ditulis oleh Jack Sharon dan terbit tahun  Kitab Al-Maut fil Fikril Islami (PDF Drive) - Sifat Umum Tentang Kematian
Kitab Al-Maut fil Fikril Islami PDF.


Dutaislam.com - Kitab ini bermula dari terbitnya buku Al-Maut fil Fikril Gharbi (Mati dalam Pandangan Barat) yang ditulis oleh Jack Sharon dan terbit tahun 1963. Tinjauan buku itu disebut Syaikh Abdul Hayyi Al-Farmawi tidak sesuai dengan Islam. Al-Farmawi mengkritik pemahaman di buku itu yang menyatakan bahwa mati yaitu fana' (hilang) dan ketiadaan murni yang kekal. Tidak ada kehidupan sesudah mati. Ini tidak benar menurut Islam.  


Selain itu, umat Islam sendiri condong menyingkir dari pembahasan ihwal ajal sebab naluri rasa takut mereka. Kematian menjadi tema yang gila di kelompok umat Islam. Akhirnya, mereka terbelakang mengetahui hakikat ajal, dan lebih senang membahas ajal dari perspektif hidup daripada perspektif ajal itu sendiri. 


Baca: Flashdisk Kitab Kuning PDF 32 GB


Akal para filosof barat melahirkan cara berpikir yang mengingkari keabadian (khulud) setelah maut. Di antara umat Islam juga ada yang terpengaruh anggapan orang barat hingga memperdebatkan perselihan tidak penting perihal: apakah kebangkitan sehabis kematian insan jasad cuma ruh saja. Tentu saja, pandangan ini mirip dengan persepsi orang-orang tak beriman di zaman dulu, seperti sudah didokumentasikan oleh Al-Qur'an di Surat Al-An'am: 29 dan Surat Hud: 7. 


Menurut persepsi Islam, kematian yakni berpindahnya insan dari alam dunia ke alam barzakh (perantara) untuk menunggu ke alam akhirat, pindah dari alam fana' ke alam baqo', atau pindah dari alam tanam ke alam panen. Dalam Islam, kata Al-Farmawi, mati yaitu tahapan paling final insan melakukan hidupnya di dunia, bukan akhir hayat. Islam tidak memedulikan final daripada hidup. Setelah dari dunia ini, insan hidup di alam barzakh sampai kiamat. Kubur, kata Rasulullah Saw, ialah roudhoh (taman) nirwana, atau jurang dari neraka (إنما القبر من رياض الجنة او حفرة من حفر النار)


Dalam Al-Qur'an, akhir hayat disebut sebagai bencana alam (فأصابتكم مصيبة الموت). Mengapa disebut demikian? Jawabnya, alasannya adalah kebanyakam manusia mempunyai watak takut atas mati, dan semakin renta, hati manusia tambah ingin menjadi muda dan mencintai panjangnya umur serta harta dunia. Rasulullah Saw menyebut sikap rakus harta dunia dan takut mati sebagai penyakit wahn. 


Lebih lanjut, dalam Kitab Al-Maut fil Fikril Islami ini, Al-Farmawi membincang pula perihal sifat akhir hayat dalam pandangan Islam. Kata ia, ajal memiliki sifat-sifat sebagai berikut:


  1. Mutlak, tidak pandang bulu. Bahkan, para Nabi saja disebut Allah sebagai jenazah dikala mereka masih hidup. 
  2. Bersifat personal. Meskipun mutlak akan dialami oleh banyak orang, sifat ajal masing-masing makhluk tidak dialami secara komunal. Kondisi manusia dalam mati, berlainan-beda. Ada yang mengalaminya dengan rasa takut takut, berharap-cemas, dan ada yang terlihat damai karena dogma hatinya kepada takdir Allah atas ajal yang pasti dan mutlak. Demikian menurut informasi Imam Qusyairi yang dikutip penulis. 
  3. Berada diantara yakin dan ragu. Tidak ada yang tahu waktu, daerah, dan bagaimana akhir hayat akan tiba. 
  4. Mati tergolong hal ghaib yang hanya dikenali oleh Allah Swt secara pasti.
  5. Dengan kelembutan Allah (latif-Nya), banyak manusia yang ringan digiring menuju daerah kematian meskipun selama hidupnya tidak pernah terbersit akan mati di daerah tersebut. 
  6. Dengan akidah atas bodohnya diri, dan hanya Allah lah yang mengenali datangnya kematian, manusia akan merasa gampang dan tidak takut menghadapi akhir hayat. Bagaimana bisa lari, malaikat ajal selalu tiba menemui manusia sehari tiga kali untuk melaksanakan pengecekan apakah rezeki sudah tuntas atau belum. Demikian berdasarkan Hasan Al-Bahsri. Yang sadar akan hal ini, mereka saban hari akan bersiap dengan mati, kapapun akan terjadi. 


Hukum mempelajari ajal yakni wajib bagi setiap umat Islam beriman. Dengan mempelajarinya, beliau akan mengatahui cara menghormati diri sendiri dan merencanakan hidup sehabis hadirnya kematian. 


Dengan mengingat ajal, umat Islam mempunyai kesadaran berjuang, memperbaiki dirinya untuk mempersiapkan hidup setelah mati. Dia kemudian mudah menempa ikhlash dalam amal, jujur, konsisten dalam bermuamalah, membantu perjuangan agama Islam, bangsa dan negara. Jika Anda tertarik membaca buku Al-Farmawi ini, silakan download PDF nya melalui link Drive di bawah ini:



Terimakasih. Semoga bermanfaat. [dutaislam.com/ab


Post a Comment for "Kitab Al-Kematian Fil Fikril Islami (Pdf Drive) - Sifat Umum Wacana Maut"