Terjemah Kitab Al-Munqidl Minad Dhalal (Pdf Drive) - Sanggahan Al-Ghazali Ke Kelompok Puritan

Kitab Al-Munqidl Minad Dhalal. Foto: dutaislam.com.

Dutaislam.com - Munculnya berbagai versi dakwah yang terkadang mengandalkan dalil-dalil tertentu acap kali bertentangan dengan visi kenabian yang sebaiknya mengejar tujuan hidup bertauhid yang terhubung dengan kemanusiaan dan peradaban umat insan. 

Contohnya yakni contoh hidup yang berlandaskan kebenaran yang berasal dari Allah dan disampaikan kepada para Nabi, yang semestinya memberikan pencerahan pada akal, indera, dan perilaku aktual manusia.

Baca: Flashdisk Terjemah Kitab Kuning 32 GB

Perilaku positif dalam konteks ini yakni perilaku yang tidak terjebak dalam hawa nafsu dan kepentingan kelompok yang cenderung mengutamakan pembenaran yang bersifat sementara. Hal ini meliputi kebenaran yang bersifat sementara karena didasarkan pada dominasi imajinasi, syahwat, madzhab fatwa, pengikut Imam Ma'shum, akal, alasan, pengakuan kepada musyahadah, dan mukasyafah.

Kelompok-golongan ini kadang kala menyatakan bahwa mereka tidak melaksanakan taklid (peniruan buta), tetapi dalam praktiknya, mereka justru terjebak dalam taklid buta. Cara berpikir seperti ini memberikan bahwa mereka condong menatap diri mereka terlalu tinggi, menutupi kelemahan mereka secara berlebihan, semata-mata untuk menerima legalisasi publik, yang pada kenyataannya, merupakan kebohongan publik.

Al-Ghazali memiliki persepsi yang berlawanan terhadap kalangan-kalangan tersebut. Dalam Kitab Al-Munqidl, beliau lebih memilih untuk mempercayai wawasan yang bersumber dari cahaya kenabian. Baginya, wawasan yang tidak berasal dari Nabi bersifat nisbi dan rentan mengalami perubahan serta pergantian prinsip yang tidak senantiasa sanggup menerima amanah. 

Al-Ghazali mengamati bahwa kalangan-golongan tersebut tidak yakin sepenuhnya pada wangsit-ilham mereka sendiri dan lebih memilih untuk tunduk pada keraguan yang mereka rasakan. Bila Anda ingin mengunduhnya Kitab Al-Munqidl minad Dhalal Imam Ghazali (WWS), silakan ke link berikut ini: 

• Download PDF Kitab Al-Munqidl minad Dhalal (Kompilasi)
• Download PDF Kitab Al-Munqidl minad Dhalal (dan Iljamul Awam)
• Download PDF Terjemah Al-Munqidl minad Dhalal (Bahruddin)
• Download PDF Terjemah Al-Munqidl minad Dhalal (Sunarto)

Dalam Kitab Al-Munqidl, Al-Ghazali menyatakan bahwa nalar, indera, dan perilaku konkret yang tercerahkan dan terbebas dari hegemoni relativitas keempat kelompok yang melakukan taklid buta cuma mampu ditemukan kembali dalam cahaya kenabian. Dari cahaya kenabian ini timbul sinar kewahyuan dan keutamaan jejak pengikut kenabian, yang dalam konteks Indonesia, tercermin dalam ketabahan Walisongo dan cucu-cucunya dalam mempertahankan NU dan Pesantren.

Al-Ghazali menawarkan teladan pada pengikut-pengikut banyak sekali pedoman pedoman, seperti pengikut Bathiniyah, Dzahiriyah, para filosof, zindiq, ilmu kalam, kesufian, dan jago ibadah. Semua kalangan ini cuma menerima pemahaman yang bersifat sementara dari apa yang mereka anut. 

Oleh sebab itu, untuk menguji kebenaran dari keempat kelompok dan pedoman pedoman tersebut, Al-Ghazali menegaskan pentingnya kembali terhadap cahaya kenabian dan kebenaran fitrah yang tidak hanya bergantung pada klaim kebenaran subjektif atau kebenaran komunal yang berpotensi menjadi virus keberagamaan dalam umat Islam. [dutaislam.com/ab]