Kitab Minahus Saniyyah (Pdf) - Diikuti Terjemah Indonesia

Cover Kitab Minahus Saniyah.

Dutaislam.com - Secara etimologis, taubat mempunyai arti meninggalkan, yaitu meninggalkan perbuatan-perbuatan yang terlarang untuk kemudian menggantinya dengan perbuatan yang terpuji.

Dalam perspektif syariat, taubat mempunyai tahapan-tahapan tertentu. Tahap pertama yaitu bertaubat dari dosa-dosa besar, kemudian bertaubat dari dosa kecil, masalah makruh, dan perbuatan yang kurang baik. 

Selanjutnya, secara berurutan, seseorang perlu bertaubat dari fikiran bahwa dirinya ialah orang baik, bertaubat dari pikiran bahwa dirinya tergolong kekasih Tuhan, bertaubat dari fikiran bahwa dirinya sudah benar dalam melakukan taubat, dan bertaubat dari segala hasrathati yang tidak diridhai oleh Allah. Puncaknya, seseorang harus bertaubat dari lupa bermusyahadah (mengenang) kepada Allah, meskipun hanya sekejap.

Baca: Flashdisk 32 GB Isi Ribuan Kitab Kuning

Proses taubat intinya dilaksanakan dengan menyesali dan mengakui dosa-dosa yang dilaksanakan. Contohnya, seperti taubat Nabi Adam sehabis melaksanakan perbuatan yang tidak boleh. Beberapa ulama menekankan bahwa taubat harus diikuti dengan niat yang berpengaruh untuk tidak mengulangi kesalahan, alasannya orang yang sungguh-sungguh menyesal tidak akan mengulangi kesalahannya.

Dengan taubat yang sungguh-sungguh, segala kesalahan dan dosa yang berkaitan dengan Tuhan mampu diampuni. Namun, tindakan dzalim kepada diri sendiri, kecuali syirik dan segala yang berhubungan dengan sesama manusia, juga dapat diampuni. Untuk yang terakhir, Allah tidak akan mengampuni selama orang yang bersangkutan belum meminta maaf kepada orang yang disalahi.

Al-Matbuli menempatkan problem taubat selaku bahasan pertama karena taubat dianggap sungguh penting. Taubat dianggap selaku pondasi dari segala perbuatan insan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Tanpa taubat yang bagus dan benar, upaya mendekatkan diri terhadap Tuhan akan serasa mirip membangun rumah megah di atas tanah labil dan goyah, yang mudah hancur. Oleh karena itu, sebagian ulama menyatakan bahwa "siapa yang memperkuat taubatnya, Allah akan menjaganya dari segala yang merusak kesucian amalnya."

Baca: Flashdisk 32 GB Ebook Islam Terjemah Kitab Kuning

Taubat mempunyai kedudukan dan efek yang besar kepada amal perbuatan insan. Ia seimbang dengan zuhud, yang mempertahankan insan dari segala sesuatu yang mampu menghalangi kedekatannya dengan Allah. 

Jika cara taubat seseorang tidak benar, itu justru mampu menjatuhkan dan menghancurkan maqam (kedudukannya di sisi Allah) yang lain. Tindakan tersebut mampu membuat apa yang telah dilaksanakan menjadi rapuh, seperti dengan bangunan rumah yang cuma memiliki susunan bata tanpa perekat semen.

Itulah salah satu isi Kitab Minahus Saniyyah karya Syaikh Abdul Wahab As-Sya'rani. Bila Anda ingin mengundunnya dalam model PDF, silakan ke link di bawah ini: 

• Kitab Minahus Saniyyah (Arab)
• Kitab Minahus Saniyyah (Terjemah)

Terimakasih. Semoga berfaedah. [dutaislam.com/ab]