Tanda-Tanda Sakarotul Akhir Hayat Dalam Kitab Al-Akhir Hayat Fil Fikril Islami - Al-Farmawi
Al-Maut fil Fikril Islami, hadirnya sekarat biasanya tidak lebih dari 10 detik. Tapi, suasananya sangat menegangkan, memberatkan, maha dahsyat dan tidak bisa dibayangkan. Saking menegangkannya, jelang wafat, Rasulullah Saw memohon pinjaman Allah dengan berdoa: اللهم أعني على غمرات الموت - أو سكرات الموت Artinya: "Ya Allah, tolonglah aku dalam menghadapi payahnya ajal". Sayyidina Ali bin Abi Thalib berkata: bagiku, tusukan 1000 kali pedang lebih ringan daripada mati di atas ranjang (لألف ضربة بالسيف أهون علي من موت على فراش). Hal ini beliau katakan alasannya kabar payahnya menghadapi mati melampaui sakitnya badan digergaji, atau dikuliti. Adapun tanda-tanda sekaratul maut, antara lain:
Tanda-tanda itu perlu diketahui mengingat adanya orang yang mati suri (sementara), pingsan usang alasannya luka senjata, terbakar, panik dalam perang atau lainnya, yang belum memenuhi syarat mirip tanda-tanda di atas. Jangan hingga ada orang yang masih hidup tetapi sudah dikuburkan, seperti kejadian langka di beberapa daerah. Tanda-tanda ajal itu penting dijadikan pegangan oleh orang-orang yang umum tajhizul mayyit (mulosoro orang meninggal), seperti modin desa atau perawat kamar mayat rumah sakit. [dutaislam.com/ab] |
Post a Comment for "Tanda-Tanda Sakarotul Akhir Hayat Dalam Kitab Al-Akhir Hayat Fil Fikril Islami - Al-Farmawi"